KH MAS ABU SU'UD BIN HAMID

beliau ini salah satu kyai ndresmo yg sangat wara' dan zuhud. beliau dikenal dg 'kyai yg diijabah doanya. bahkan sekelas kyai mas muhajir sendiri pernah bilang langsung padaku bahwa saat ini tak ada lagi orang yg se-wara',sezuhud dan terijabah doanya seperti kyai su'ud itu.

beliau ini pendiri dan pengasuh salah satu pesantren yg aku lupa namanya. beliau juga termasuk saadah dari bani abu dzarrin basyaiban. beliau berperawakan tinggi agak kurus. berkulit putih dan berwajah arab. beliau sangat pendiam . jarang bicara jika tak penting . sangat menjaga waktu ibadah dan yg lebih terkenal lagi adalah istiqamah !

para penduduk ndresmo pada mengakui dan sepakat bahwa beliau selama hidupnya dindresmo tak pernah marah atau membentak orang lain. terhadap siapapun sangat lemah lembut. banyak yang sowan kerumah beliau tiap harinya guna minta doa dan berkah pd beliau. jika ada orang lain yg bicara menjelekkan teman atau orang lain, segera beliau mengalihkan pembicaraan agar tak terus membicarakan kejelekan org lain .

Pemegang Buku Pribadi Sayyid Ali Asghor bin Sayyid Ali Akbar


Ini aku bercerita bukan asal ngecap ya, tapi berdasarkan cerita yang diceritakan Romo yai mas Muhajir padaku langsung saat sedang diajak ngobrol dengan beliau . begini cerita Ringkasnya ,

saat itu yai muhajir bercerita padaku tentang keberadaan Makam Seorang wanita yg hafal Alquran yg letaknya didekat makam sayyid ali asghor bin sayyid Ali Akbar yang hingga kini masih misteri letak pastinya. Sebab beliau pernah langsung ditemui oleh Ruh wanita sholihah hafidzatul quran tersebut. Lalu beliau juga bercerita kalau dulu beliau sering tirakat dimakam sayyid Ali Asghor. Macam-macam yg beliau ceritakan seputar laku tirakatnya dimasa dulu . salah satunya adalah, 

beliau pernah laku tirakat dimakam itu dan ingin ditemui sayyid Ali Asghor. Beliau bilang, kalau seumpama ditemui sayyid Ali Asghor maka beliau pingin minta buku Pribadi beliau. Aku tanyakan pada beliau ,

“ emang bukunya itu isinya apa yai ? “ tanyaku 

“ oh, banyak sekali dan rahasia. pokoknya buat bekal para kyai ndresmo”

Singkat cerita , alhasil suatu ketika yai muhajir berhasil ditemui sayyid Ali Asghor, dan memang beneran beliau tidak lupa untuk meminta buku tersebut. tapi sayang sekali, sayyid Ali Asghor sudah tak membawanya lagi karena buku itu sudah beliau kasihkan ke kyai su’ud bin abd.hamid saat beliau pernah tirakat disini dulu. itu yang dikatakan sayyid Ali Asghor pada kyai muhajir saat itu.

Dan beliau bilang padaku, kalau beliau sudah pernah melihat buku itu saat datang kekediaman kyai su’ud tak lama setelah pertemuan dg sayyid Ali Asghor. 

Ucapan Yang Diijabah Allah SWT

ini terjadi saat musim kampanye dulu, aku masih inget betul saat itu. saat itu ada kampanye dari partai PPP. saat itu kondisi sangat mendung beserta angin yg sangat kencang. gelap banget . kampung ndresmo PDK seakan setengah malem saking gelapnya. para simpatisan partai golkar pada tertawa dan mengejek para simpatisan PPP. istilahnya disyukurin karena mau hujan. sedih rasanya melihat itu semua.

dan memang mulai hujan dikit dikit. para warga PPP bingung gimana caranya dan apa yang harus diperbuat. akhirnya salah satu dari warga sowan ke kyai su'ud bin hamid .

" kyai , gimana ini kyai ? " kata salah satu warga saat sowan.

" gimana apanya ya ? " tanya kyai su'ud 

" ini kita , dari PPP sedang ada hajatan kampanye terakhir , tapi gelap gini dan mendung. dan kelihatan mau hujan. para orang2 golkar sama mengejek kita. gimana ini kyai enaknya ??? " kata warga itu sangat bingung.

" kok gimana sih ? ya sudah lanjutkan saja gak apa-apa " kata kyai su'ud.

" lha gelap banget gini kyai ? ntar kalau hujan deras gimana ? " 

" sudah lah lanjutkan saja. gelap mendung ini kan malah enak loh gak kepanasan ? bismillah lanjutkan saja. hawanya enak " kata kyai su'ud .

tanpa pikir panjang , orang itu nurut saja pokoknya . dan apa yg terjadi ?

acara berlangsung hingga lebih 4 jam tanpa hujan sedikitpun meski tetap gelap dan mendung. bener kata kyai su'ud hawanya enak ..

sebenarnya masih banyak kisah-kisah yg belum aku ceritakan . kapan-kapan saja ya ...

terimakasih 

karya tulis : Muhammad Khoir Basyaiban