Aku masih inget saat ayahku berkisah tentang diri beliau dan kyai abd.qadir saat beliau minta ijazah wirid. sangat unik tidak seperti umumnya para kyai yg jika dimintai ijazah wirid langsung dikasih tanpa sulit.
Sejak awal kyai abd.qadir memang tersohor dindresmo orang yg banyak tamunya dan besar pangaruhnya. Bukan itu saja kewibawaan yg sangat besar. Hingga jika ada tamu yg berhadapan dg beliau gk berani memandang wajahnya. Apalagi pencak silatnya, wih jgn ditanya lagi. Hingga kini warisan pencak silatnya masih dipegang teguh oleh para pemuda ndresmo yaitu pendowo limo...
Nah mungkin ini yg bikin ayahku pingin punya wirid yg beliau baca hingga menjadi lantaran beliau seperti itu. Ayahku pikir jika nanti sowan atau bertamu ke kyai abd.qadir dan minta ijazah insyallah akan dikasih. Kan kyai abd.qadir memang terkenal akan kedermawanannya. Ayahku memilih hari utk sowan kerumah beliau. Akhirnya beliau pilih hari yg baik yaitu senin pagi..
seninpun tlah tiba, ayahku segera persiapan utk sowan. Pake baju yg bersih dan sarung yg bagus. Berharap kyai abd.qadir menerimanya dg senang hati dan memberi apa yg beliau inginkan. Tidak lupa pake minyak wangi. Wiiih... kereeen deh pokoknya.
Setelah dirasa oke semuanya akhirnya ayah pergi dg berjalan kaki pagi itu. Seneng kelihatannya. Krn rencana sowan ke kyai yg jadi idolanya. Dan gak terasa akhirnya nyampek juga ditempat tujuan. dirumah kyai abd.qodir kelihatan rame banget tamu. bahkan yg antri di luar juga banyak. begitulah suasana kyai abd.qodir setiap harinya selalu rame dipenuhi tamu. dan mau gak mau, ayahku ngantri juga. lama banget. mulai jam 8 pagi hingga jelang dhuhur gak ditemui temui kyai abdd.qadir. capek ngantuk semuanya jadi satu. tapi beliau dengan sabar menunggu.
nah akhirnya , pas jelang adzan dhuhur ayahku ditemui diteras sambil berdiri dan sebentar. kyai abd.qadir cuma bilang gini ke ayahku ,
"oh kamu Muhammad Rosul , nunggu lama... ada perlu nya ya ? " tanya kyai abdulqadir.
"inggeh wak " . jawab ayah. beliau memanggil wak itu sama dg sebutan pak dhe didaerahku
"anu saja Rosul , kamu kembali besok rabu pagi aja ya.. " kata kyai abd.qadir lagi
"oh enggeh wak , ngapunten [ maaf ]".
nanh itulah , gimana coba ? udah capek-capek nunggu sejak pagi eh ternyata hasilnya gitu aja. disuruh pulang dan kembali lagi rabu depan. nah untuk menyingkat cerita, kejadian itu hingga 3 bulan lamanya. jadi jika ayah datang sening pagi nunggu hingga dhuhur ditemui, disuruh kembali hari rabu. terus saat datang hari rabu disuruh datang hari senin depannya. senin - rabu - senin - rabu dan begituuuu terus hingga memakan waktu 3 bulan lamanya. capek kan ? tapi bukan ayahku namanya kalau gak sabar dan telaaten .
pada akhirnya , setelah 3 bulan lamanya , ayahku dipersilahkan masuk kedalam diruang tamu .
"gimana kabar kamu Rosul ?".tanya beliau
"alhamdulillah baik wak ".jawab ayah .
dan hanya begitu saja yang diucapkan beliau. lalu tanpa basa basi beliau ambil pedang panjang yang terpajang didinding ruang tamu. ayahku bertanya-tanya apa maksudnya itu. dan bukan itu saja , tapi pedang itu dikeluarkan dari werangkanya atau sarungnya. tahu apa yg beliau lakukan dg pedang itu setelah dikeluarkan dari sarungnya ? ternyata tangan kyai abd.qadir mau mengayunkan pedangnya dan diarahkan ke arah ayahku. spontan ayahku mengangkat tangannya dan bilang ,
"jangan wak ... jangaaan ... !! ". cegah ayah pada beliau
"kenapa kamu mencegah ? bukankah kamu kesini minta gak mempan bacok dan sakti ?"
kata kyai abdulqadir pada ayahku.
"bukan, bukan minta itu saya wak. tapi saya cuma minta satu amalan yang bisa mendapat ridlanya Allah dan dicintai Allah". jawab ayahku ..
langsung kyai abdqadir tertawa terbahak-bahak dan dimasukkan lagi pedang itu dari sarungnya. lalu beliau langsung memeluk ayah dan menepuk-nepuk pundak ayah. sambil bilang gini,
"aku sudah tahu itu , aku cuma test kamu saja. kamu akan mulia nak , kamu akan jadi orang yg mulia ... ya sudah , ini amalannya . jangan kamu tulis , harus hafal ".
kata kyai abdqadir.
akhirnya beliau melafadzkan wirid yg dikasihkan ayahku, sedang ayahku sendiri mendengarkan hingga hafal . sekian terimaksih
karya tulis : Muhammad Khoir Basyaiban
nah akhirnya , pas jelang adzan dhuhur ayahku ditemui diteras sambil berdiri dan sebentar. kyai abd.qadir cuma bilang gini ke ayahku ,
"oh kamu Muhammad Rosul , nunggu lama... ada perlu nya ya ? " tanya kyai abdulqadir.
"inggeh wak " . jawab ayah. beliau memanggil wak itu sama dg sebutan pak dhe didaerahku
"anu saja Rosul , kamu kembali besok rabu pagi aja ya.. " kata kyai abd.qadir lagi
"oh enggeh wak , ngapunten [ maaf ]".
nanh itulah , gimana coba ? udah capek-capek nunggu sejak pagi eh ternyata hasilnya gitu aja. disuruh pulang dan kembali lagi rabu depan. nah untuk menyingkat cerita, kejadian itu hingga 3 bulan lamanya. jadi jika ayah datang sening pagi nunggu hingga dhuhur ditemui, disuruh kembali hari rabu. terus saat datang hari rabu disuruh datang hari senin depannya. senin - rabu - senin - rabu dan begituuuu terus hingga memakan waktu 3 bulan lamanya. capek kan ? tapi bukan ayahku namanya kalau gak sabar dan telaaten .
pada akhirnya , setelah 3 bulan lamanya , ayahku dipersilahkan masuk kedalam diruang tamu .
"gimana kabar kamu Rosul ?".tanya beliau
"alhamdulillah baik wak ".jawab ayah .
dan hanya begitu saja yang diucapkan beliau. lalu tanpa basa basi beliau ambil pedang panjang yang terpajang didinding ruang tamu. ayahku bertanya-tanya apa maksudnya itu. dan bukan itu saja , tapi pedang itu dikeluarkan dari werangkanya atau sarungnya. tahu apa yg beliau lakukan dg pedang itu setelah dikeluarkan dari sarungnya ? ternyata tangan kyai abd.qadir mau mengayunkan pedangnya dan diarahkan ke arah ayahku. spontan ayahku mengangkat tangannya dan bilang ,
"jangan wak ... jangaaan ... !! ". cegah ayah pada beliau
"kenapa kamu mencegah ? bukankah kamu kesini minta gak mempan bacok dan sakti ?"
kata kyai abdulqadir pada ayahku.
"bukan, bukan minta itu saya wak. tapi saya cuma minta satu amalan yang bisa mendapat ridlanya Allah dan dicintai Allah". jawab ayahku ..
langsung kyai abdqadir tertawa terbahak-bahak dan dimasukkan lagi pedang itu dari sarungnya. lalu beliau langsung memeluk ayah dan menepuk-nepuk pundak ayah. sambil bilang gini,
"aku sudah tahu itu , aku cuma test kamu saja. kamu akan mulia nak , kamu akan jadi orang yg mulia ... ya sudah , ini amalannya . jangan kamu tulis , harus hafal ".
kata kyai abdqadir.
akhirnya beliau melafadzkan wirid yg dikasihkan ayahku, sedang ayahku sendiri mendengarkan hingga hafal . sekian terimaksih
karya tulis : Muhammad Khoir Basyaiban
Yuk main ke-Youtube Punyaku disini :
mau nyari barang second [ bekas ] atau mau nawarin barang ?
disini aja :
[ kirim data barang dan gambarnya di : xpdccinta85@gmail.com ]
No comments:
Post a Comment
setelah baca2 ... isi dong commentnya . ok ! kutunggu ya