diantara putra-putra
sayyid ali akbar, sayyid iskandarlah yang paling unik perjalanan hidupnya. beliau sangat sayang pada ibundanya hingga nyawa sebagai taruhan demi
ibundanya.setelah kelahiran adik beliau yaitu sayyid ali ashghor, beliau meneruskan
perjuangannya dalam melawan penjajahan belanda. seperti ayahandanya yang dulu
yakni sangat merepotkan pihak kolonial belanda, sayyid iskandar pun juga tak
kala merepotkan mereka .
beliau tuh oranya tinggi besar berkulit putih dan
penyabar sesungguhnya. tak banyak bicara. sangat 'alim, zuhud dan wara'.
terkenal dengan ahli ilmu alat (nahwu dan sharafnya. berwajah jawa kearaban. namun
meski penyabar, jika sudah berhadapan dengan penjajah belanda yg dholim, maka
tak ada ampun lagi. beliau lebih suka melawan belanda tanpa harus melibatkan
keluarganya. tidak saudaranya juga tidak para santri-santrinya yang berada
di-ndresmo. beliau selalu tahu kapan ada rombongan belanda yang akan melewati
jalan yang beliau kuasai. maka tak pernah ada satu orang belandapun kala itu
yang bisa menghadapi beliau. senjata apapun yg dibuat melawan beliau hampir
dipastikan tak ada artinya.
ada kelebihan dari beliau yang sudah bukan rahasia lagi. beliau sangat cepat dalam bergerak. jika orang biasa menempuh perjalanan dengan sejam, maka beliau sampai dalam waktu sangat sebentar. beliau pernah membuat mata para penjajah belanda tak bisa melihat pesantren ayahandanya yg ada dindresmo. disaat kondisi genting dia melakukan wirid yang bikin seakan pesantren itu hilang dan musnah padahal tidak.
ada lagi yang beliau punya yaitu ilmu semacam
rawerontek (bila tubuhnya dipotong maka kembali nyambung lagi). nah jadi
hanya seorang sayyid iskandar saja, sudah membuat para tentara belanda kalang
kabut. kalaupun tertangkap, itu hanya semata-mata unsur kesengajaan dari
beliau sendiri agar bisa semakin banyak yang beliau hadapi, dan itupun sudah
menjadi strategi perang gerilya beliau untuk membantu mempermudah penyerangan
para pejuang lain seperti pamannya sayyid baqer yg ada digeluran.
meski banyak hal dan tugas yg beliau hadapi, namun beliau masih sering
menyempatkan diri untuk pulang kerumah yg saat itu ibundanya masih di sidoarjo
bersama adik paling kecilnya sayyid ali ashghor. beliau dengan telaten ikut
membantu ibundanya dalam mendidik sayyid ali ashghor dalam hal ilmu agamanya.
jika sudah selesai, maka beliau berjuang lagi spt biasanya. beliau jarang
kedesanya sendiri, ndresmo. itu semata-mata agar desa suci itu tak dilibatkan
oleh para penjajah dan para santripun bisa belajar dg tenang. makanya jika
menyerang belanda, beliau mencari tempat yang jauh dari ndresmo .
pihak belanda sangat marah sekali krn cuma seorang saja kok bisa membunuh
para tentaranya sangat banyak. dan apalagi kebiasaan sayyid iskandar adalah,
jika habis melawan rombongan tentara belanda dan berhasil membunuh semuanya,
maka beliau ambil senjata mereka. lalu beliau menyerahkan seluruh senjata2 itu
pada seseorang yg berbadan gemuk penjual kue yang biasa disebut 'mbah edhor'(makamnya juga disekitar makam beliau). oleh mbah edhor senjata2 itu
dibagi-bagikan kepara pejuang yang dipimpin pamannya sayyid iskandar sendiri yaitu
sayyid baqer didaerah nggeluran surabaya.
kemarahan belanda sudah mulai memuncak. maka segera mrk membuat sayembara barang
siapa yg bisa membunuh sayyid iskandar akan diberikan sebidang tanah dan uang.
banyak yang mendaftar, namun tak ada satupun yang bisa mengalahkan beliau.
hingga akhirnya tersebutlah seorang pribumi sendiri yg kebetulan sangat
mengenal beliau. dia sangat menginginkan hadiah itu. dia cuma bisa
memberitahukan kelemahan sayyid iskandar. mendengar akan hal itu, para
belanda sangat antusias mendengarnya. orang pribumi ( jawa ) itu mengatakan :
" untuk membunuh beliau memang sulit. tak ada yang tahu kelemahan
kesaktian beliau. hanya satu yang saya tahu, beliau itu sangat sayang dan
menghormati ibundanya. tangkap ibunya ! pasti beliau akan menyerahkan diri
" .
namun usul itu masih membuat orang2 belanda masih ragu. mana mungkin mereka
bisa menangkap ibunda sayyid iskandar, sedang beliau sedang dalam perlindungan
sayyid imam asy'ari singonoto disidoarjo desa singkil (kalau gak salah nama
desanya). sedangkan pemerintah belanda yg berada disidoarjo saja sudah cukup
dibikin repot juga dengan kesaktian sayyid imam tersebut . akhirnya orang
pribumi yg membuat usul tadi berjanji akan mengajak sayyid imam keluar dari
rumahnya dg tipu dayanya. sebab dia sudah kenal baik dan sering bertemu dg
sayyid imam itu .
singkat kisah, dengan tipu daya yang sangat halus akhirnya orang pribumi itu
berhasil mengajak sayyid imam keluar (entah alasan apa yg dia pakai ). maka
para tentara belanda berhasil menahan ibu sayyid iskandar. bagaimana dengan
sayyid ali ashghor ? saat itu beliau tak berada dirumah. sedang bermain
seperti layaknya anak kecil lainnya. semua Allah yang mengaturnya .
mendengar ibundanya ditangkap, sayyid iskandar sangat marah sekali. namun karena ancaman belanda yg akan membunuh ibundanya jika tak menyerahkan diri, maka beliau segera berangkat untuk menyerahkan diri. dihadapan para pemerintah belanda beliau rela menyerahkan diri dan dihukum mati asal ibundanya dibebaskan. dan satu sarat lagi yg beliau sampaikan pada belanda, yaitu semua syarat yang pernah ayahanda beliau (sayyid ali akbar) ajukan pada kolonial belanda agar terus ditepati.
pemerintah kolonial belanda menerima syarat yang diajukan beliau hanya didepan
beliau saja. sekedar tipuan maksudnya. maka segera beliau dieksekusi mati.
namun sebelum dieksekusi mati, orang pribumi yg berkhianat tadi menambah
informasi yg dia tahu tentang sayyid iskandar. bahwa setelah ditembak, tubuh
beliau harus dipotong menjadi dua dan dikuburkan di-dua tempat. maka informasi
itupun diterima baik oleh pihak belanda. eksekusipun dilaksanakan. namun tak
ada satu senjata pun yg mampu menembusnya. berkali-kali mereka muntahkan
peluru, namun tak membuat beliau luka. sampai akhirnya sayyid iskandar
berkata :
" kalian akan bisa membunuhku jika kalian berjanji lagi melaksanakan semua
tuntutan dan perjanjian yg kita sepakati " .
akhirnya belanda berjanji untuk itu. dan beliaupun wafat. lalu tubuh beliau
dipotong menjadi dua bagian dan dikuburkan di 2 tempat yg berbeda .
dasar memang belanda situkang tipu. setelah berhasil membunuh sayyid iskandar, mereka mengingkari janji yg telah disepakati. ibunda sayyid iskandar tak
dibebaskan. malah berencana dipakai umpan untuk menangkap pejuang2 lainnya
dari keturunan sayyid ali akbar. sebenarnya orang pribumi yg berkhianat tadi
sdh mengingatkan pemerintah belanda agar segera menepati janji mereka pada
sayyid iskandar. tapi dasar penjajah, mereka malah tertawa dan tak menghiraukannya .
" buat apa menuruti janji pada orang yg sudah mati ?". begitu
kata mereka .
tiga hari telah berlalu, namun pihak belanda tak kunjung membebaskan ibunda
sayyid iskandar. akhirnya terjadilah suatu hal yang menghebohkan. ternyata
suatu hari sayyid iskandar hidup lagi dan memporak-porandakan pasukan belanda
disegala tempat. beliau langsung ketempat markas dimana ibundanya ditahan.
" sekali lagi saya katakan, sampai kapanpun jika kalian mengingkari janji kalian, maka aku akan menghabiskan kalian semua " .
ancam beliau dihadapan para pemimpin pemerintah kolonial belanda. jelas hal itu
membuat para tentara belanda ketakutan. itu adalah hal yg mustahil terjadi menurut
mereka. gimana enggak ? wong tadinya sudah dibunuh dan dikuburkan kok sekarang
muncul lagi ?. maka akhirnya para tentara belanda membebaskan dan mengantarkan
pulang ibunda beliau langsung dirumah beliau yg asal, yaitu desa ndresmo.
setelah itu sayyid iskandar dieksekusi lagi dan dipotong lagi tubuhnya menjadi
2 bagian. yg satu bagian dikuburkan dibungkul dan yang satunya lagi atas
perintah beliau didaerah koanyar madura dipesisir pantai .
nah setelah itu pemerintah kolonial belanda tak berani lagi meng-ingkari
janjinya pada sayyid ali akbar dan sayyid iskandar, putranya .
adapun perjanjiannya sudah saya sebutkan sebelumnya diartikel :
'sayyid ali akbar bin sayyid sulaiman' .
terima kasih
Buah tulisan : Muhammad Khoir Basyaiban
walau sebentar alhamdulillah Allah telah menjadikan saya murid dresmo
ReplyDelete