Friday, August 18, 2017

SAYYID ABU DZARRIN AT-TUQO - MBAH TUGU PASURUAN [NEW UPDATE]

Sama juga dengan ndresmo yang bermula sebuah tempat mati yang dihidupkan oleh Allah lewat hambanya yg sholeh bernama sayyid ali ashghor yang datang dengan membawa bekal ruhani yg kuat dan akhirnya jadilah ndresmo sebuah desa yg sangat religius sekali, pasuruan juga begitu. Terdapat sebuat alas atau hutan yang terkenal angker dan dekat dengan sebuah desa. Penduduk pada ketakutan dg keangkeran alas itu.



  



karangsono berawal dari sebuah dusun yang sudah berpenduduk rama. namun kehidupan desa itu penuh dengan kebodohan ketakutan karena alas angker tadi. hingga akhirnya datanglah seorang 'alim yang wara' bernama SAYYID ABU DZARRIN BIN SAYYID HUSEIN berasal dari kota magelang. ayahnya husein konon dari cirebon dan ibunya dari banten. dan menetap dimagelang. lewat perjuangan dan kesabaran beliau didesa itu, sehingga jadilah karangsono sebuah desa yang sangat religius sekali.




lalu kenapa diblog ndresmo ini perlu adanya postingan tentang karangsono atau pasuruan pada umumnya ? jelas sekali karena antara pasuruan dan ndresmo sangat erat hubungannya. ibarat hubungan keluarga ndresmo adalah saudara kandung pasuruan. terbukti dari zaman dulu hingga kini banyak pertalian keluarga antar keduanya. tak sedikit keturunan dari sayyid abu dzarrin menikahi atau dinikahi dari keturunan sayyid sulaiman.

Sayyid sulaiman sendiri sebelum menetap dimojoagung, menetap lama dipasuruan dan mendirikan pesantren disana. hingga kini masih tetap utuh peninggalan rumah beliau dipasuruan. adapun sayyid abu dzarrin adalah suami sayyidah hasilah, cicit sayyid iskandar basyaiban, bungkul Surabaya (kakak sayyid ali ashgor ndresmo. Nah jelas sdh ikatan kedekatan kedua daerah tersebut .

Sekarang saya akan menceritakan sedikit siapa sayyid abu dzarrin tersebut ?

Beliau terlahir dicirebon. anak paling kecil dari sayyid husein basyaiban. diantara kakak beliau adalah sayyid mutamakkin, cirebon. menurut catatan silsilah kuno yg saya pegang. tapi ada yg mengatakan mutamakkin yg dipati alias kajen itu. tapi saya ragu dg pendapat yg itu. abu dzarrin berbeda dgn para saudara2nya. dia sejak kecil mempunyai penyakt kulit. hingga semua jijik mendekatinya. namun abu dzarrin sendiri tak merasakan akan hal itu. dia tetap bermain seperti layaknya anak kecil pada umumnya. terlebih ibundanya sangat menyayanginya. ada satu kelemahan dari abu dzarrin kecil itu, yaitu bebal (tak cerdas). maka dia sering mendapat teguran dari sang ayahnya.

hingga beranjak dewasa, penyakit kulit itu masih tetap ada. dan juga penyakit bebalnya tak ketinggalan. bisa dikatakan pemuda abu dzarrin masih tetap bodoh. itu yang membuat ibundanya selalu memikirkannya .

"kenapa putraku yg ter-akhir ini sangat lemah daya pikirnya ?"

itulah yang selalu dikeluhkan ibundanya. namun ibu tetaplah seorang ibu. yang tak kenal putus asa untuk mendoakan putranya itu. suatu ketika sang ibu abu dzarrin berkeluh kesah pada suaminya (sayyid husein) tentang diri putranya yg terakhir itu . beliau sangat ingin semua anak-anaknya itu 'alim dan ahli ibadah. Karena jika melihat putra dan putri beliau yang lainnya yang rata-rata ahli ilmu agama dan ibadah maka sudah selayaknya sang bunda menginginkan hal itu terjadi pada abudzarrin .




mendengar keluh kesah sang istri tersebut bagaimana pendapat sayyid husein ? beliau berkata :

“sudahlah bu, percaya padaku. nanti jika tiba saatnya Allah SWT akan merubah diri abu dzarrin secara dhahir dan bahin. tak ada yang sulit bagi Allah. maka teruslah mendo'akan putramu itu“.

nah, itulah yang dikatakan sayyid husein pada istrinya.

“tapi sampai kapan suamiku ?“ Tanya istrinya .

“nanti disaat abu dzarrin punya keinginan sendiri untuk meninggalkan rumah untuk mencari ilmu. tunggu saja“.
jawab sayyid husein .

singkat kisah, tibalah saatnya abu dzarrin sadar akan keadaan dirinya yang bodoh dan berbeda dengan saudara2nya. dia berpikir kenapa dia tak pergi saja untk mencari ilmu. namun pada siapa? karena dirinya tak tahu tentang pesantren2 ditanah jawa ini. entah berapa waktu dia berpikir seperti itu yang akhirnya dia memberanikan diri untuk berpamitan pada ayah ibunya untuk pergi mengembara dalam pencarian ilmu. sekalian minta pendapat ayahandanya.

"abu dzarrin, sudah saatnya kau tahu ini. pergilah kamu kearah jawa timur. Menibalah ilmu disana. suatu saat  jika kau bertemu dengan seseorang tua yg rambut dan janggutnya sdh rata memutih, maka ikutilah apa yg dia perintah dan arahkan" .

itulah pesan sayyid husein pada putranya abu dzarrin disaat pamit. abu dzarrin meng-iyakan kata ayahnya. sedang ibundanya ? yah, yang namanya seorang ibu yang akan ditinggal putranya pergi pastilah menangis. namun bukan berarti mencegahnya. malah beliau mendo'akan keberhasilan putranya itu .


maka berangkatlah abu dzarrin dengan membawa bekal seadanya. dia berjalan menuruti kata ayahnya menuju ke-arah jawa timur. berbagai hal kejadian yg dia saksikan disepanjang jalan. maklumlah hal itu membuatnya heran karena memang dia tak pernah tahu dunia luar. keluar masuk hutan itu sudah dia lakukan. entah sudah berapa lama dia melakukan perjalanan itu .

sekarang kita tinggalkan abu dzarrin, berganti keibundanya yang dirumah selalu tekun mendo'akan putranya agar senantiasa mendapatkan perlindungan dan petunjuk dari Allah . nah disatu hari yang cerah ini seperti biasanya beliau mempersiapkan masak utk keluarga . dan seperti adat2 wanita lain sebelum menanak nasi terlebih dulu berasnya dicuci dengan air bersih. beliau keluar menuju sumur yg dekat dengan rumah .

yang membedakan beliau dengan wanita2 pada umumnya adalah beliau tak pernah berhenti untuk berdzikr atau bersholawat atau apapun yang dibaca berupa pujian-pujian pada Allah . hingga dalam keadaan memasak atau sibuk lainnya pun beliau tetap berdzikir. seperti saat mencuci beras saat ini. ditengah tangan beliau sibuk dengan mencuci beras tersebut , beliau dikagetkan dengan beras itu yang berubah menjadi emas. wah coba bayangkan, betapa kayanya jika emas itu dijual. namun apa yang terjadi dg beliau saat melihat emas itu ada dihadapannya ? beliau menangis ! . beliau berkata :

" Ya Allah . . . terima kasih sekali engkau telah memberi anugerah emas sebanyak ini . namun bukan emas ini yang aku inginkan. hamba hanya ingin ridha-MU. dan hamba berharap lindungilah putraku abu dzarrin yg saat ini dalam perjalanan mencari ilmu . berikanlah anakku itu ilmu yang bermanfaat. gemar beribadah dan senantiasa ta'at padamu dan kedua orang tuanya " .

tiba-tiba beras yg berubah menjadi emas tadi berubah menjadi beras biasa. beliaupun meneruskan pekerjaan-nya .



sekarang kita kembali keperjalanan abu dzarrin lagi. tak terasa perjalanannya sampai dijawa timur, tepatnya didaerah pasuruan. cukup ramai daerah itu. apalagi disini terdapat sebuah pesantren ' SIDOGIRI ' yg dulu didirikan oleh sayyid sulaiman dan cukup banyak santrinya. kurang jelas bagi saya fakta sejarah siapa nama pengasuh pesantren pada saat abu dzarrin tersebut. menurut sejarah tahun perjalanan beliau, sidogiri saat itu diasuh oleh seorang kyai dan Waliyullah yaitu kyai mahalli. generasi ketiga dari pengasuh sidogiri. Cukup lama abu zarrin mondok disan.

namun yang jelas sejarah menceritakan bahwa abu dzarrin pernah datang kepesantren tersebut untuk mondok disitu. beliau sangat tekun dan giat beribadah selama disidogiri. Bahkan dia juga menjadi khadam kyai mahalli. Baik nyapu , nyuci dll abu dzarrin yg tangani. Intinya meladeni apapun yg dibutuhkan sang kyai. Bahkan sejarah telah mencatat abu dzarrin menjadi pegasuh sidogiri pada generasi ke 4 setelah sayyid sulaiman, kyai aminullah dan kyai mahalli.



Namun ada yg menarik dg kyai mahalli. Meski abu dzarrin adalah khodam beliau, tapi beliau sangat menyayangi abu dzarrin. Hingga menjelang beliau wafat, abu dzarrin dipanggil untuk menemui dirinya. Setelah berhadapan dg kyai mahalli, beliau berpesan,

"abu dzarrin, saya berpesan padamu, jangan kembali lagi kejawa tengah. karena tempatmu adalah dipasuruan ini. kalau sekedar silaturrahmi tak apa-apa. nah sekarang perhatikan dan ingat baik-baik. setelah aku meninggal nanti, aku titipkan pesantren sidogiri ini padamu. Rawat dan jaga dg baik seperti para pengasuh2 sebelumnya. Nanti kalau sudah waktunya, kamu boleh meninggalkan pesantren ini. jika kamu sudah menemukan batu cincin jamrud berwarna hijau yg aku pakai ini. maka ditempat jamrut jatuh jatuh itulah tempat kamu menetap dan berda'wah. Menetaplah dan bangunlah pesantren disana. ingat lah " .

setelah berpesan seperti itu, sang kyai keluar rumah dan diikuti abudzarrin. beliau segera melemparkan batu jamrut hijau itu. sangat jauh beliau melemparkannya .

"nah sekarang kamu sudah tahu apa tugas kamu. kapanpun jika kau temukan batu itu segera buat rumah dan pesantren disitu" pesan kyai mahalli.

"inggih kyai". jawab abu dzarrin dg ta’dhim .

Setelah itu, tak lama setelah kyai mahalli wafat dan abu dzarrin lah yg mengganti sebagai pengasuh pondok sidogiri. Tidak jelas riwayatnya berapa tahun beliau mengasuh pesantren itu. Yg jelas dia jaga dan rawat baik baik sidogiri. Dia didik semua santri dalam hal mengajinya. Luar biasa sekali. pondok pun semakin ramai dan jaya saat diasuh abu dzarrin.


Nah , disaat abu dzarrin mengasuh pesantren sidogiri, disaat waktu luang beliau sempatkan keluar pondok untuk mencari batu hijau yg pernah dilemparkan kyai mahalli dulu. Siapa tahu ketemu dan akan tahu ditanah tempat batu hijau yg ditemukan itulah tempat yg harus dia bangun pesantren kelak.

tak terasa dia memasuki hutan yang sepi sekali. untunglah saat memasuki hutan itu masih keadaan siang. dia terus menelusuri jalanan hutan tersebut. tak terasa dia merasa capek dan beristirahat. disaat dia duduk dan termenung, dari jauh terlihat sosok orang yang berbaju putih dan berambut putih datang menghampirinya. jelas abu dzarrin kaget dan segera bangkit. karena orang itulah seperti yang sudah dipesankan ayahnya .

setelah dekat abu dzarrin mengucapkan salam dan berjabatan tangan. dia cium tangan orang tua itu. wangi baunya .



"assalamualaikum kyai". kata abu dzarrin.

"alaikum salam abu dzarrin" tanya kyai itu.

"loh, njenengan kok kenal saya kyai ?"

"kamu putra kang husein kan ?" kata kyai itu

"iya kyai. panjenengan kok tahu ya ?". Tanya abu dzarrin

"aku tahu ayahmu dan akrab dg beliau. Sudah lah kapan-kapan saja ceritanya. Kamu sedang apa dihutan ini ?"
Tanya kyai berambut putih itu

Abu dzarrinpun menceritakan tujuannya mencari batu akik hijau itu.

kyai sepuh itupun menjawab,

“belum waktunya abu dzarrin. kamu kembali saja kesidogiri dan teruskan mengasuh pondok itu. Nanti kalau sudah waktunya pasti tanpa kesulitan akan ketemu sendiri”
Kata kyai itu .

Karena pesan ayahnya dulu, abu dzarrin menuruti kata kyai itu. Beliaupun mau berpamitan .

"sebentar, jangan pergi dulu. Kamu belum aku kasih oleh-oleh dariku. Ini, terima aku punya sebuah pedang. terimalah".

kata kyai itu sambil memberikan sebilah pedang pada abu dzarrin. dia pun menerimanya dengan heran, apa maksud kyai itu dengan memberi sebilah pedang padanya.

"inggih kyai. lalu apa yang mesti saya perbuat dengan pedang ini? "

"sekarang kamu buka pedang itu lalu masukkan ke mulut kamu".
jawab kyai itu yang membuat rasa heran pada abu dzarrin.

"Apa ? njenengan tidak salah perintah kyai ?".
Tanya abu dzarrin heran. Yah, siapapun pasti seperti abu dzarrin jika disuruh orang yg baru dia kenal kok ujug-ujug atau mak bedunduk atau tiba-tiba kok nyuruh makan pedang. Gimana coba ? hehehe

"Kan ayahmu sudah berpesan pdmu agar menuruti semua perintahku. Sekarang laksanakan apa yang aku perintahkan !" .
Tegas si-kyai itu..



Akhirnya abu dzarrin dengan rasa ragu menuruti saja apa yang diperintahkan kyai itu. Coba kalian bayangkan, pedang dari besi dan panjang dimasukkan ke mulut ? bisa kamu bayangkan kan ?. Namun karena sebuah perintah dari kyai itu akhirnya dia laksanakan juga.

Perlahan dan pasti dia masukkan pelan-pelan di mulai dari ujung pedang, setelah ujung pedang sudah masuk dimulutnya, sang kyai itu perintahkan abu dzarrin untuk mengunyahnya. Apa yg terjadi ? ternyata setelah dikunyah, rasanya ngga' seperti rasa layaknya besi. namun rasanya seperti makanan yang memang disukai oleh abu dzarrin.

"ayo teruskan makannya. habis kan semuanya. anggap saja seperti kamu makan apapun yg kamu suka".
kata kyai itu.

sebenarnya sih tanpa diperintah lagi pasti akan dimakan terus oleh abu dzarrin. ya emang rasanya enak sih. akhirnya selesai juga abu dzarrin memakan pedang itu semuanya. Tinggal pegangan pedang itu yang akan dibuang. Tapi dilarang oleh kyai itu dan disuruh memakannya sekalian…

ada keanehan yang terjadi pd dirinya setelah makan pedang itu, yaitu penyakit kulit yang dia derita sejak kecil tiba-tiba sembuh. bahkan hilang malah. tak berbekas. dia heran melihat itu. sedangkan sang kyai tadi cuma tersenyum padanya. dan bukan kesembuhan penyakit itu saja. kini bau badan abu dzarrin tercium wangi pada sekujur tubuhnya. dan dia rasakan sangat ringan dan sehat sekali. subhanallah ...


dan sejarah mencatat bahwa abu dzarrin setelah kejadian itu sangat berubah pesat tak seperti dulu lagi. Meski dia sudah menjadi kyai dan pengasuh pesantren, tapi yg dia rasakan makin tambah mudah mudah dalam hal memahami segala kitab kitab yg biasanya dia pelajari. Banyak yg bilang dia diberikan Allah anugrah dg ilmu ladunni .

sekarang abu dzarrin dengan tenang merawat pesantren sidogiri peninggalan dari sayyid sulaiman itu. Makin pesat perkembangan pesantren itu. Tanpa kenal lelah dan capek beliau telateni mengajar santri.

lama mengurusi pesantren, bahkan lupa dg urusan batu hijau yg dia cari itu. Namun sesekali abudzarrin keluar pondok untuk sekedar jalan-jalan cari udara segar. Tak terasa dia berjalan cukup jauh karena hawanya terasa sejuk tidak seperti biasanya. Dia gunakan jalan jalan ini sambil melihat masyarakat sekeliling sambil berda’wah.

bahkan selama berda’wah tidak sedikit dari golongan para jin yang juga ingin belajar ilmu agama padanya. kita tahu bahwa manusia dan jin itu sama2 punya kewajiban pada Allah termasuk belajar ilmu agama. aku jadi teringat kata kyai muhajir saat aku ngaji pada beliau saat pagi dulu. Belia bilang kalau disetiap pengajiannya banyak para jin yang ikutan ngaji. Itu lah anugerah dari Allah yg orang lain gak punya.


Perjalanan yang dirasa sangat asyik dan penuh hikmah itu akhirnya gak terasa datanglah malam. Lalu beliau kesalah satu mushallah dekat daerah itu. Dan sekalian bermunajat disitu. singkat cerita disaat abu dzarrin bermunajat tiba-tiba dia dikejutkan oleh cahaya hijau yang memancar dihadapannya yang tak jauh dari tempatnya. segera dia dekati tempat munculnya cahaya tadi. ternyata setelah didekati terlihat cahaya itu berasal dari batu hijau jamrut yang persis dg batu yg pernah dilemparkan oleh kyai mahalli , pengasuh pesantren sidogiri dulu.

Dia sangat bahagia menemukan dg tanpa sengaja itu. abu dzarrin berkesimpuan bahwa tanah yang sekarang dia tempati sekarang ini adalah tempat yg pas untuk dijadikan tempat tinggal.

segera dia menanyakan status tanah itu pada penduduk sekitar.  ternyata semua bilang bahwa tanah itu tidak ada yg memiliki karena terlalu angker kondisinyaa. para penduduk berharap agar abu dzarrin bersedia menghidupkan tanah itu. legahlah hatinya mendengar penuturan para penduduk setempat. segera beliau
(sekarang ganti dari kalimat dia ke 'beliau') bersama para penduduk membuat tempat tinggal dan pesantren sederhana ditanah itu .



singkat cerita, abu dzarrin menyerahkan pesantren sidogiri pada seseorang yg aku tidak tahu namanya. Dan beliaupun membangun rumah dan pesantren didaerah ditemukan batu hijau tadi. Tidak mudah seorang abu dzarrin membabat tanah kosong yg angker disitu. Penuh rintangan dari makhluq ghaib. Seperti yg dilakukan sayyid ali akbar saat membabat tanah ndresmo dulu. 

Segala rintangan sudah beliau lalui akhirnya beliau bangun pesantren disitu. Karena kealiman dan kepiawaian beliau tempat itupun lambat laun jadi ramai. banyak orang-orang yang datang untuk menimba ilmu dan nyantri disana.

Kini santri beliau makin banyak. Baik dari kalangan manusia dan para jin yang ikut ngaji. Dan tiba-tiba kali ini beliau merasa rindu dg ibu dan ayahnya. dalam hati beliau sering terbayang akan kampung halaman dan kedua orang tuanya. akhirnya dia putuskan untuk pulang sebentar untuk menemui ayah ibu beliau.

berangkatlah beliau ke cirebon. sedang pesantrennya beliau amanahkan sementara pada santri nya. selang tak begitu lama, sampailah beliau dikampung halaman. tak terasa beliau meneteskan air mata bahagia dan terharu melihat kampungnya itu .


mendengar kabar bahwa putranya telah kembali, wah begitu bahagia kedua orang tuanya. namun apa yang terjadi setelah melihat kondisi putranya ?  ya jelas kaget lah. wong dulunya sang putra adalah pemuda yang berpenyakit kulit, ternyata yg mereka lihat sekarang adalah seorang pemuda yang sangat berwibawa tampan dan penuh cahaya ilmu. dari tutur kata sang putra itu terlihat akan kedalaman ilmu dan hikmah. betapa bersyukur hati sang bunda melihat hal itu .

perlu diketahui bahwa ayahanda beliau, sayyid husein pekerjaan sehari2nya adalah mengajar pengajian dengan menggunakan kitab2 kuning klasik seperti saat ini .

suatu ketika disaat sayyid abu dzarrin masih belum kembali kepasuruan, ayahandanya mendapat udzur hingga tak bisa mengajar pengajian seperti biasanya. maka disaat itulah beliau minta izin ayahandanya untuk menggantikan mengajar agar tak libur. dengan senang hati sang ayah memberikan izin.

sungguh bagi keluarga sayyid husein hari itu adalah sangat mengagetkan mereka. ternyata dulu abu dzarrin yang bodoh, saat ini lain. terdengar cara pengajaran putranya itu sangat mengesankan keluarga terutama terhadap kedua orang tua beliau. pembacaan kitab beliau terdengar layaknya seorang kyai yang sudah menguasai betul dengan ilmu alatnya ( nahwu dan sharaf ). betapa bahagianya keluarga beliau akan hal itu. mereka bersyukur atas karunia yg telah diberikan Allah terhadap sayyid abu dzarrin .

singkat cerita lagi, akhinya tiba saatnya beliau untuk pulang kepasuruan dipesantrennya sendiri. semakin sibuk beliau dg semua kegiatan mengajarnya . namun itu dirasa nikmat dan menyenangkan. para penduduk sekitar kedawung, winongan dan  karangsono sudah tak seperti dulu lagi yang sarat dg kebodohan dan kemaksiatan.

kini pemandangan desa itu seperti layaknya kampung pesntren yang sangat religius . para penduduk sangat menghargai beliau atas jasa-jasanya menghidupkan kampung mereka itu. sedang daerah kecil tempat pesantrennya berdiri berubah nama menjadi desa TUQO atau lisan jawa kuno mengucapkan dengan desa TUGU. karena begitu kuat dan kokohnya pendirian dan keimanan beliau sehingga para penduduk menyebut beliau dg nama julukan 'kyai tuqo atau tugu' artinya kyai yg bertaqwa.

NDRESMOPOSTING 2


masalah pernikahan beliau saya tidak tahu pasti kisahnya. Tapi yg pasti adalah saat beliau menikah, beliau umurnya sudah tua dan mendapatkan istri yang sangat muda. Yaitu putri dari sang kyai berambut putih dulu yg pernah memberi pedang abudazarrin daan disuruh memakannya dulu. akhirnya mereka pun menikah. perlu diketahui, istri sayyid abu dzarrin itu bukan wanita biasa . namun beliau itu meski perempuan, ilmu nya sangat luar biasa. bahkan menguasai ilmu-ilmu alat ( nahwu dan sharaf).

sejarah mencatat banyak tulisan-tulisan karya istri beliau nyai hasilah, mengenai ilmu alat. dan yang digunakan hingga sekarang adalah tasrif tugu yg banyak pesantren menggunakan tasrif itu.

mengenai sayyidah hasilah. beliau adalah putri dari kyai suryo, kyai yg berambut putih yg memberi pedang dulu itu. dan suryo itu nama panggilan karena orang bilang wajahnya seperti matahari atau surya. beliau itu bin 'amir hasan bin iskandar bin ali akbar bin sulaiman bin abdurrahman hingga ke sayyid abu bakar baasyaiban dan terus ke Rasulullah SAW .

dari perkawinan sayyid abu dzarrin dan sayyidah hasilah membuahkan beberapa putra dan putri. diantaranya :

'alifah - 'izzuddin - taqiyuddin - mu'allim - muthmainnah - sofiyah - zuharo' dan muhammadun
(mungkin masih ada yg lainnya ? allahu a'lam )
tercatat banyak pesantren2 dijawa yang termasuk keturunan dari beliau .

terima kasih .

karya tulis Muhammad khoir basyaiban

6 comments:

  1. Salam.

    Ya menurut hemat ku, kata habib yang di Pekalongan munasabah aja. Iaitu Sayyid Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Abd Rahman bin Umar Basyaiban hingga seterusnya bin Ahmad bin Abu Bakar Basyaiban bin Muhammad Asadullah ibn al-Faqih Muqaddam.

    Kerna mengingat rentan waktu al-Imam Abu Bakar Basyaiban wafat awal 800an Hijriyyah di Tarim.

    Dan tetap sah-sah saja Abdul Wahhab itu putera turunan Imam Abu Bakar Basyaiban tersebut.

    Hanya saja Rabithah Alawiyyin menolak wujudnya putera Abdul Wahhab yang selain Muhammad Said bin Abdul Wahhab leluhur Danuningrat Yogyakarta.

    Jadi yang jadi isu apakah Amir Abdul Wahhab bin Sulaiman Mojoagung mempunyai putera-putera selain Muhammad Said?

    Allahu a'lam mohon maaf kurang lebihnya.
    Ahmad

    ReplyDelete
  2. Assalamu 'alaikum wrhmtllh,

    Sebagi tambhan, memang jika kita menilai bahwa Sayyid Abdul Wahhab ialah putera langsung al-Imam Abu Bakar Basyaiban, bermakna Sayyid Abdul Wahhab ini mesti hidup sekitar abad ke 9 Hijrah (800an Hijrah, Imam Abu Bakar wafat awal 800an Hijrah).

    Dan spt yg Sohibul Blog katakan, Sayyid Abu Dzarrin sendiri beristeri dengan Sayyidah Hasilah bte Kyai Suryo bin 'Amir Hasan bin Iskandar bin Ali Akbar bin Mbah Sulaiman Basyaiban.

    Nah sebagai pathokan, pesantren Sidogiri yang dibangun Mbah Sulaiman itu hanya terdiri, menurut satu catatan, tahun 1716 waktu Mbah Sulaiman sudah sepuh.

    Dan pada tulisan lainnya tentang Sayyid Iskandar(kakek buyod Sayyidah Hasilah), periode Sayyid Iskandar ialah waktu Belanda sudah mula menguasai Tanah Jawa http://ndresmo.blogspot.com/2009/03/artikel-3.html mestinya paling tidak sesudah awal/pertengahan 1600an M (1020anh seterusnya).

    Dan seperkara lagi, sebagai bandingan, silsilah Sayyid Abu Dzarrin itu memposisikan beliau pada kurun ayah kpd Sayyid Umar Abu Hafs yang bernama Abdullah. Walhal Sayyid Umar pula wafat sekitar 1066 H (kurang lebih 1645M) spt yang termaktub pada kitab Syams az-Zahirah al-Hbb Abd Rahman al-Masyhur.

    Al-hasil, era Sayyid Abu Dzarrin kemungkinan adalah jauh sesudah tahun 1712M, bisa saja akhir 1700an/awal 1800an.

    Jadi secara pribadi, saya lebih cenderung mengikut pendapat sang habib dari Pekalongan yang Sohibul Blog katakan itu.

    Allahu a'lam, mohon maaf kalau saya tersilap atau menyinggung perasaan sy tak bermaksud demikian.

    ReplyDelete
  3. @ ahmad : ke 1 :
    terima kasih kang ahmad yg telah mengirimkan coment diblog kami ini . langsung saja:

    masalah sayyid abdul wahab itu bin sulaiman atau bin abi bakar basyaiban , maka dua2-nya dimungkinkan utk salah satunya .

    anda bilang anda lebih pas dg pendapat habib yg dipekalongan bahwa abdul wahab bin sulaiman , itupun juga ga' ada masalah . kerna itulah jika berhubungan dg sejarah ratusan tahun silam .

    masalah hitung2 tahun yg anda sebutkan , dalam masa2 hidup dan wafatnya para saadah alawiyyin , harus nya memang seperti itu .tapi itupun masih tak lepas dari kalimat ' kira2 ' atau 'menurut' atau ' saya kira ' dll . krn pencarian sejarah masa lampau itu bukan idrooku syai'in bi syai'in , tp mengumpulkan dn menulis informasi tentang masa ratusan tahun yg sudah lalu yg bersumber dari ' menurut ' katanya ' dikatakan .

    dan itu harusnya ada tim yg selalu terus menerus mencari dan mencari tahu informasi seputar itu dg adil , subjective dan jauh dari sifat tafakh-khur . knp sy bilang spt itu ? ya karena hukum sudah jelas bhw sifat ma'shum hanyalah milik para nabi.anda pst bisa jabarkan sendiri itu . . .

    lalu kenapa jika disebutkan nama abdul wahab bin abu bakar basyaiban , langsung banyak yg sewot dan langsung menvonis tidak sah ?. apa alasan mereka ?

    ya karena nama itu tak tercatat dikitab nasab spt syams zahirah,itu kan ? mestinya jk terdapat satu nama yg tak tercatat dikitab nasab, itu ya harusnya membuat tim khusus utk meneliti keberadaan nama itu .tanpa batasan waktu .jangan sekali tak tercatat , langsung menvonis tanpa penelitian . atau bila perlu diadakan pembongkaran makam2 para saadah serta adanya tes DNA .. ada yg berani ? jd tak perlu main vonis-menvonis ( dlm hal ini anda bukan type org spt itu )

    anda hrs tahu , bagi sang pencari nasab masa dulu itu spt apa ?

    mestinya buat mereka2 ( penulis kitab nasab ) banyak waktu luang .bahkan biaya bahkan pula tak keberatan jika pergi keluar kota atau negara demi mencari dan mengumpulkan informasi seputar nama disilsilah nasab . ingat ! saat itu tak ada yg namanya HP dan kendaraan canggih spt saat ini . nah , adakah penulis kitab syams zahirah spt itu ? ..

    berlanjut >

    ReplyDelete
  4. ke 2

    lanjutan :

    atau yg pertama kali menulis sejarah basyaiban juga , habib umar , adakah beliau juga spt itu ? ataukah mereka2 itu hanya mencatat nama2 yg beliau dapatkan ditempatnya sendiri? , yaman atau india ? ( itupun tidak rata , krn dua negara itu sangat luas ) . sedang dimasa hidupnya sang penulis saja , itu sudah ratusan tahun sejarah lampau yg beliau tulis .

    dan juga dimasa sang penulis itu pula , para keturunan abi bakar basyaiban sudah menyebar kemana-mana. di yaman , india , philipine , malaysia dll . pertanyaannya adl :

    adakah keterangan bahwa sang penulis kitab nasab itu menginjakkan kakinya kenegara2 tempat menyebarnya para bani alawiyyin itu ? . sedangkan dalam kehidupa perindividu tiap 10 tahun saja sudah terdapat banyak perubahan . termasuk tentang istri , anak , tempat dll . nah coba jelaskan pada saya tentang semua ini ...

    sy lanjutkan lagi , bagi para kyai2 indonesia tempo dulu itu kebanyakan waktunya dipakai utk menyebarkan islam plus berjuang melawan penjajah ( itu hingga beliau2 wafat lo ) . lalu bandingkan dg para penulis buku nasab yg anda sebutkan td.siapa yg banyak wktnya utk cari tahu dan penelitian nasab ?? . itu saja anda bisa gambarkan . saya contohkan sekarang dg silsilah kuno yg dimiliki kebanyakan para kyai didaerah saya (ndresmo ) dan daerah jatim lainnya begini :

    sulaiman bin abdurrahman bin umar bin muhammad bin ahmad bin abu bakar basyaiban .

    nah , bagaimana menurut anda ? tanpa anda jwb-pun saya bisa tebak bhw nasab itu masih ada yg kurang (jika versi rabithah alawiyyah ).. ya kan ? lihat aja data dilembaga itu pasti terdapat -+ 4 nama yg kurang diurutan tersebut .

    lalu , apa yg dikatakan si pemilik silsilah itu yg sudah sejak leluhur tercatat spt itu ? tak akan mudah mereka menerimanya . bagi mereka tulisan kakek buyut mereka tak akan bisa digeser dg mudahnya dg tulisan2 dari rabithah atau apapun .rela kah seseorang lebih mempercayai statemen satu lembaga daripada kakek buyutnya sendiri ?

    lalu pertanyaannya lagi , kenapa para kakek moyang itu bisa mencatat silsilah mereka kok ada terdapat nama yg kurang ? jawabannya adalah :

    - beliau2 itu tak punya banyak waktu utk penelitian .
    - beliau disibukkan dg peperangan hingga wafat beliau
    - tak semua para ahlil bait yg hidupnya suka mencari info ttg nasabnya .
    - disibukkan dg mencari nafkah rumah tangga mrk atau berda'wah didaerahnya masing2.
    - keberadaan kitab2 nasab tempo dulu sangat terbatas yg memilikinya , tdk spt sekarang yg dg mudah mendapatkannya . jd informasi tentang penelitian atau kitab nasab tak sampai ketangan beliau2.

    nah , paling banter bagi saya dlm menvonis silsilah yg terlalu pendek hitungannya adal :

    dimungkinkan ( ingat ! dimungkinkan bukan pasti ) terdapat nama2 yg tak tercatat ( hilang ) . bukan langsung bilang : tidak sah ! ... nah , bisa jadi kasus seperti silsilah sayyid abu dzarrin juga seperti itu .

    tentang sejarah para penjajah mulai menguasai asia tenggara termasuk indonesia , di tahun 1512 keatas sudah terjadi peperangan , lihat sejarah syarif hidayatullah , sunan gunung jati )

    semoga balasan ini bisa menjelaskan uneg2 anda . dan tetap pada saling punya rasa persaudaraan dan silaturrahmi ..

    sekian balasan dari saya utk kang ahmad ...

    terima kasih

    abi alkhoir bin muh, nur rosul

    ndresmo

    ReplyDelete
  5. tambahan,, ada anak sayyid abu dzarrin yang bernama Shonif

    ReplyDelete
  6. Rasad bin Ahmadun bin Abu Dzarrin bin Husen bin Ya'qub bin Abdul Kahar bin Abdul Wahab bin Sulaeman bin Abdurrahman bin Umar bin Abdullah bin Abdurrahman Dst,,,

    Ini adalah silsilah yg dimulai dari kakek saya, yg dikatakan oleh ayah saya,,,dan jg kata ayah saya, kakek saya Ahmadun dulu berdiam di Ndawe Pasuruan,,dan keturunannya berada di Rejoso Pasuruan,,,

    Silsilah ini pernah saya sodorkan pada Ittihad Basyaiban, dan mereka mengatakan : Silsilah tsbut tidak ada dalam keluarga Basyaiban,,,

    Ironis memang, terus, mau di apakan silsilah ini, mau dilupakan jg gak mungkin karena merupakan hal yg turun temurun,,

    Saya dg wajah arab, hidung mancung dan berewok pernah ditannya : Mas, anda Jama'ah bukan??? Saya bingung harus bilang apa, mau jawab Ya, saya takut dikatakann ngaku2 habeb, karna gak di akui dan orang di sekitar saya tidak banyak yg tahu, karna keluarga saya melekat dg adat jawa, Mau jawab Bukan, jg ironis, karena buat apa silsilah yg sudah terlanjur hafal di kepala,,

    Andai bisa memilih wajah, saya gak ingin wajah seperti ini,,,

    Saya lebih percaya terhadap silsilah yg dilontarkan ayah saya dari pada omongan Ittihad Basyaiban, mereka hanya memperburuk keadaan, dan saya curiga kalau mereka bukan Basyaiban,,,

    ReplyDelete

setelah baca2 ... isi dong commentnya . ok ! kutunggu ya

ADSENSE


html5 tutoriels - cheap morocco desert tours